RSS

Mahameru

30 Dec

Mahameru

Ini bukan tentang langkah kaki yang menandakan beribu jejak pada rentang panjang jalan setapak
Juga bukan tentang lelah peluh menyisir tubuh tebing di punggungan
Semua lebih tentang tapak-tapak di jalan hidup yang musti segera kita tinggal

Sebab meski masih begitu letih dan nyaman dalam buai, kadang waktu memaksa kita untuk tak bisa singgah berlama-lama

Dan segera hutan mengajari kita, betapa segala pikir dan sorot mata takkan pernah menjangkau apa yang telah bertahun-tahun kita sebut tuhan

Bentangkan saja jiwa dan sukma kita di sepi lembah dan jurang tak berdasar, di tenang cakrawala tak berujung
Hingga kaudengar sendiri betapa sunyi derap jantungmu
Hingga sanggup kausentuhkan kening di hampar puncak keleluasaan itu
Dan kita pahami, betapa tubuh ini lebih tiada dari terbang debu-debu

Jika sudah terlampau lelah kita oleh kisah-kisah perajam hidup, kekasih, alangkah bijak kita berhenti di tepi danau yang tenang dan sunyi.

Biar bisa wajah muram kita berkaca, menyamarkan air mata di bening mata airnya.
Lalu setelah cukup panjang ini nafas
hendaklah segera kita mengayun jejak, biar segalanya menguap sebab terik,
atau mengering tersapu angin

Biar tak terlalu lama kita mengucurkan tangis
Biar tak pernah kalah kita oleh sedih dan keputusasaan

Bukankah kita lebih pantas menyimpan air mata untuk sebuah ketakjuban, pada mekar bunga-bunga dan kedip bintang-bintang
Juga pada akhirnya, untuk dingin maut yang lebih mendebarkan dari kabut hutan cemara
Bukan untuk kesedihan yang sesungguhnya tak ada!

Kita musti terus melangkah, melawan segala lelah
Sembari belajar merawat usia

Biar sanggup, kembali kita bentang panji hidup

kibar merdeka
yang lebih merah dari darah dan jauh lebih putih dari sumsum manusia

Kibar merdeka di ujung sana
Di ujung sana!

Surabaya, 30 Des 2013

 
Leave a comment

Posted by on December 30, 2013 in rangkai kata, sembarang

 

Leave a comment